Kamis, 08 Juli 2010

askep hernia

KONSEP DASAR
HERNIA

A. DEFINISI
Hernia adalah keluarnya isi rongga tubuh, biasanya abdomen lewat suatu celah pada dinding yang mengelilinginya.
Menurut Barbara C.Long pengertian Hernia adalah keluarnya isi rongga tubuh atau struktur organ dari tempat normal melalui sebuah defek kongenital atau didapat.
Pada hernia ada 3 unsur penting yaitu:
 Kantong hernia.
 Isi (viskos).
 Pintu atau leher hernia.

B. TIPE HERNIA MENURUT GEJALA :
 Reducible, yaitu: yang keluar mudah dikembalikan ke dalam rongga abdomen.
 Irreducible, yaitu: jaringan yang keluar tidak dapat dikembalikan dengan mudah ke dalam rongga abdomen karena ada perekatan pada kantong.
 Strangulata yaitu: leher kantong yang bekerja sebagai tourniquet menyumbat aliran darah di lumen usus akan menjadi gangren dalam waktu beberapa jam.

C. PATOGENESIS
Kanalis ingunalis adalah kanal yang normal pada fetus, pada bulan ke-8 hehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan testis tersebut akan menarik peritonium ke daerah skrotum sehingga terjadi Penonjolan peritoneum yang disebut prosesus ingunalis peritonie.
Pada bayi baru lahir, umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Namun dalam beberapa hal, serimgkali kanalis ini tidak menutup kaena testis kiri turun terlebih dahulu, maka kanalis ingunalis kanan ini lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri yang terbuka biasanya yang kanan juga terbuka. Dalam keadaan normal kanalis yang terbuka akan menutup pada usia 2 bulan.
Keadaan yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intra abdominal adalah kehamilan, batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat, mengejan pada saat defekasi atau miksi akibat hipertropi prostate.

D. GAMBARAN KLINIS
Umumnya pasien mengatakan turun berok, burut atau kelingsir atau adanya benjolan di selangkangan/kemaluan. Benjolan tersebut bisa mengecil atau menghilang waktu tidur dan bila menangi, mengejanatau mengangkat beda berat serta posisi pasien berdiri dapat timbul kembali bila ditemukan komplikasi dapat nyeri.
Keadaan umum pasien biasanya baik. Bila benjolan tidak nampak, pasien dapat disuruh mengejan dengan menutup mulut dalam keadaan berdiri. Bila ada hernia akan nampakbenjolan harus diperiksa apakah benjolan tersebut dapat dimasukkan kembali. Pasien diminta berbaring, bernafas dengan mulut untuk mengurangi tekanan inra abdominal, lalu scrtum diangkat perlahan-lahan. Diagnosis pasti hernia pada umumnya sudah ditegakkan dengan pemeriksaan yang teliti.

E. MACAM-MACAM HERNIA
1. Hernia Inguinalis
Merupakan jenis hernia yang sering dijumpai di klinik.
Etiologi:
Penyebabnya adalah kantong pentanium yang tidak menutup.
Hernia inguinalis lebih sering terjadi di sisi kanan.
Distribusi:
Pada laki-laki : - terbanyak pada Neonatus di usia 1 – 2 tahun
- dewasa muda 10 – 30 tahun
- usia 50 – 70 tahun
Pada wanita : terutama Neonatus di usia 1 – 2 tahun, disebut hernia labialis
2. Hernia Femoralis
Terletak di bawah canalis femoralis. Hernia femoralis paling sering dijumpai pada wanita. Terdapat benjolan seperti hernia inguinalis, tetapi letaknya dibawah ligamentum inguinalis.

3. Hernia Umbilikalis Kongenital
Suatu kegagalan pada penyatuan perut umbilikus, dan anak dilahirkan dengan benjolan umbilikus.
4. Hernia Para Umbilikalis
Sebagian besar disebabkan oleh obesitas, ditambah lagi dengan kelemahan otot abdomen yang terjadi setelah kelahiran anak.
5. Hernia Insisional
Hernia lewat bekas luka operasi.
6. Hernia Epigastritica

F. DIAGNOSA BANDING
• Hidrokel
Hidrokel mempunyai batas tegas, iluminenensi positif dan tidak dapat dimasukkan kembali. Testis pada pasien hidrokel tidak dapat di raba. Pada hidrokel pemeriksaan transiluminasi atau diapanoskopi akan memberi hasil positif.
• Limfadenopati ingunal
• Testis ektopik yaitu testis yang masih berada dikanalis ingunalis.
• Limpoma atau herniasi lemak properitonium melalui cincin ingunal
• Orkitis.

G. KOMPLIKASI
Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali.terjadi penekanan terhadap cincin hernia hernia akibatnya makin banyaknya ususayng masuk. Keadaan ini menyebabkan gangguan aliran isi usus diikuti dengan gangguan vaskelur. (proses strangulasi).
Pada keadaan strangulate akan timbul gejala ileus yaitu perut kembung muntah dan obstipasi. Pada keadaan ini nyeri timbul lebih berat dan kontinyu, daerah benjolan menjadi merah dan pasien menjadi gelisah.

H. PENALAKSANAAN
Pada hernia ingunalis reponibilis dan irreponibilis dilakukan tindakan bedah elektif karena ditakutkan terjadi komplikasi, sebaiknya bila telah terjadi proses strangulasi tindakan bendah harus dilakukan secepat mungkin sebelum terjadinya nekrosis usus.
Tindakan bedah pada hernia adalah herniotomi dan herniorafi. Pada bedah elektif canalis dibuka, isi hernia dimasukkan, kantong diikat dan dilakukan “ Bassing Plasty “ atau tehnik yang lain untuk memperkuat dinding belakang canalis ingunalis.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HERNIA

I. Pengkajian
1. Keluhan utama
Nyeri: berapa lama dan lokasinya?
2. Riwayat penyakit sekarang
Benjolan:
apakah nyeri ?
apakah benjolan menetap ?
apakah benjolan itu dapat dikembalikan ?
3. Riwayat penyakit dahulu
Apakah ada penyakit yang lain ?
Misalnya:
- Batuk
- Asma bronkhial
- Konstipasi
- Dan lain-lain
4. Status pekerjaan
Pekerjaan sebelumnya yang menunjang terjadinya ?
5. Riwayat penyakit keluarga
Apakah keluarga menderita batuk, asma?

J. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DO: terdapat luka post operasi pada daerah paha kanan.
 Pasien tampak meringis
DS: klien mengeluh nyeri pada luka Luka insisi Nyeri akut
2. DO:pemberian porsi makan yang tidak dihabiskan (sisa separuh).
 Pe BB.
DS:klien menyatakan tidak nafsu makan. Penurunan masukan (anorexia) sekunder terhadap nyeri Nutrisi kurang dari kebutuhan





3 DO:aktivitas sehari-hari dibantu oleh keluarga/orang terdekat.
 Pasien tampak lemah
DS: klien mengeluh lemah Kerusakan mobilitas fisik Kerusakan mobilitas fisik
4. DO:klien terlihat tidak segar setelah bangun pagi.
 Terlihat lingkaran hitam sekitar mata.
DS: Nyeri pada luka post operasi Gangguan pola tidur
5. DO : adanya luka insisi pembedahan. Insisi bedah Resiko terjadinya infeksi


K. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1. Nyeri akut b/d luka insisi d/d:
- Terdapat luka post operasi pada daerah lipatan paha kanan
- Klien dapat meringis kesakitan
PERENCANAAN:
1) Setelah diberi tindakan nyeri dapat diatasi/berkurang
2) Klien tidak mengeluh sakit lagi
INTEVENSI:
1) Kaji nyeri (catat lokasi, karakteristik, beratnya)
2) Beri aktivitas hiburan
3) Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi untuk mengurangi nyeri.
4) Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgesic sesuai indikasi.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d penurunan masukan (anorexia) sekunder terhadap nyeri d/d:
1) Porsi yang diberikan hanya dimakan separoh.
2) Penurunan berat badan.
3) Klien mengatakan tidak nafsu makan.
TUJUAN:
Setelah diberikan tindakan keperawatan, kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi dari kebutuhan – nafsu makan meningkat – BB meningkat.
INTERVENSI:
1) Lakukan pengkajian status nutrisi dengan seksama.
2) Identifikasi makanan yang disukai.
3. Kerusakan mobilitas fisik b/d kelemahan umum d/d:
1) Aktivitas klien dibantu keluarga / orang terdekat.
2) Klien tampak lemah.
TUJUAN
Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
INTERVENSI:
1) Tentukan kemampuan fungsional dan alasan ketidak-seimbangan.
2) Buat rencana perawatan dan periode istirahat konsisten di antara aktivitas.
3) Catat respon emosional / tingkah laku untuk mengubah perilaku.
4. Gangguan pola tidur b/d nyeri pada luka post operasi d/d:
1) Klien terlihat tidak segar setelah bangun pagi.
2) Terdapat lingkaran hitam sekitar mata.
3) Klien mengatakan sering terbangun waktu tidur karena nyeri.
TUJUAN: keseimbangan istirahat dan tidur dapat dipertahankan
INTERVENSI
Mengatasi nyeri:
- Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi sebelum tidur
- Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesic.
Rencanakan dan berikan kenyamanan selama tidur & istirahat.
Berikan lingkungan sunyi, damai, sedikit gangguan.
Konsul dengan tim medis tentang program pengobatan yang mempengaruhi pola tidur.
Setelah diberikan tindakan kepada klien melaporkan peningkatan rasa sehat dan dapat istirahat, perbaikan dalam pola tidur atau istirahat.
5. Resiko terjadinya infeksi b/d: insisi bedah
TUJUAN:
Infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil:
Luka bersih dan tidak mengeluarkan eksudat serta tidak adanya tanda-tanda infeksi.
INTERVENSI
1) Mengidentifikasi tanda-tanda infeksi:
- tidak ada perubahan suhu, warna pada insisi
- tidak ada eksudat yang keluar
2) melakukan perawatan luka dengan teknik mengurangi organisme yang masuk kedalam luka, dengan
- mencuci tangan dengan cermat sebelum melakukan tindakan
- mempergunakan teknik aseptic dalam mengganti balutan luka
3) mempertahankan masukan kalori dan protein yang adekuat: diet TKTP

L. Evaluasi
Klien menyatakan nyeri berkurang.
Nutrisi terpenuhi dari kebutuhan klien
Klien dapat melakukan aktivitas sehari-harinya.
Pola tidur normal.
Infeksi tidak terjadi











DAFTAR PUSTAKA
Barbara.C.long. Perawatan Medikal bedah: suatu pendekatan proses keperawatan Vol.3, Cet.I Bandung: Ikatan Alumni Keperawatan Padjajaran, 1996.[adv 2004]
Darjat, Dr.M.T, Etc, 1986. Ilmu Bedah Khusus, Aksara Medisina: Salemba, Jakarta
Engram, Barbara, 1994, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal-Bedah Volume II, ECG, Jakarta
Henderson, M.A, 1992, Ilmu Bedah Untuk Perawat, Yayasan Estecia Medica, Yogyakarta
Mansjoer arif, [et-al] Kapita selecta kedokteran. Ed.3 Cet. II Jakarta : Media Aeusculapius, 2000.

3 komentar:

  1. Terima kasih untuk berbagi informasi , informasi itu sangat informatif dan membantu
    OBAT HERNIA

    BalasHapus
  2. Poker Chips | Casino Review & Bonus 2021
    The 우리계열 Best Poker Chips 10bet and Games at the Casino. 바카라양방사무실 There are several casino 벳 365 코리아 games to choose from, including, poker chips and blackjack. The casino also offers 사설토토 free

    BalasHapus